Rabu, 03 Oktober 2012

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

Nama :    Gia Prinatama
Kelas :     4EB13
NPM :     23209862
(TUGAS WAJIB MINGGU 2)

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif sekarang ini seringkali kita bisa dengan mudah menyebut tentang etika dalam bisnis dan tanpa kita sadari bahwa hal itu dewasa ini sepertinya kurang lagi diwujudkan dalam kegiatan Bisnis. Dalam dunia bisnis sekarang ini seseorang nampak tidak lagi memperhatikan etika justru ia semakin menjatuhkan lawannya dengan berbagai cara guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. atau untuk mendapatkan promosi jabatan dan terkadang untuk tetap dapat menduduki suatu jabatan yang mereka inginkan. Tanpa pandang kawan mereka menganggap semua lawan. Sejatinya Lingkungan bisnis yang mempunyai perilaku etika. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll. Tetapi untuk saat ini sepertinya hal – hal tersebut kurang untuk disadari apalagi dilakukan.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi dapat diatasi.karena dengan adanya moral dan etika seseorang dapat lebih mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat yang tidak seharusnya dilakukan dan dapat bersaing dalam kegiatan bisnisnya masing-masing secara sehat. Moral sendiri itu artinya merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Dengan ini semua pelaku bisnis dapat menjalankan kegiatan bisnisnya secara aman tanpa harus berbuant curang. Karena mereka dapat menyadari peraturan-peraturan yang harus mereka taati. Coba bisa dibayangkan bila semua pelaku bisnis tidak memiliki etika dalam berbisnis? Sungguh akan menghasilkan suatu usaha (bisnis) yang bersifat saling menjatuhkan dan tidak berpendidikan. Contoh penerapan etika dan moral dalam lingkungan Bisnis :
•    saat menjelang hari raya, para anggota DPR dilarang menerima bingkisan dalam bentuk apapun(pengendalian diri)
•    Pada saat ramadhan, pelaku bisnis mengadakan santunan kepada anak yatim (Pengembangan tanggung jawab sosial)
•    menciptakan sebuah perencanaan yang akan digunakan dalam memajukan dunia bisnis kedepannya(menerapkan konsep"pembangunan berkelanjutan")
•    Menaati segala peraturan yang telah ditetapkan perusahaan dan menjalankannya dengan sebaik mungkin (konsekuen dan konsisten dengan aturan mainyang telah disepakati bersama)
Contoh penerapan moral dalam dunia Bisnis adalah :
•    bersaing secara sehat untuk mencapai target bisnis
•    bagi pemilik bisnis harus memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun golongan rendah
•    Tidak mudah tergoda oleh bujukan-bujukan yang cenderung merugikan dunia bisnis
Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Dalam bisnis salah satu  etika yang diperlukan hanya sikap baik dan sopan kepada pemegang saham. Fokus itu membuat perusahaan yang berfikir pendek dengan segala cara berupa melakukan hal – hal yang bisa meningkatkan keuntungan. Kompetitif semakin ketat dan konsumen yang kian rewel sering menjadi factor pemicu perusahaan mengabaikan etika dalam berbisnis. Perusahaan lebih mengutamakan keuntungan semata seharusnya mereka berpikir bahwa jika ingin kelanjutan usahanya itu perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan partner bisnisnya. Perusahaan akan lebih cepat berkembang jika ia bisa menjaga hubungan baik, memelihara persaingan yang sehat, dan itu semua adalah hal yang sangat penting yang berhubungan dengan etika dalam bisnis. Yang seharusnya perusahaan – perusahaan itu bisa menerapkannya demi kelangsungan usahanya.
Di akui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara etika dan bisnis. Namun dengan demikian bila menyimak etika bisnis sperti dikaji dan dipraktekan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa terdapat fenomena baru dimana etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif sampai menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri. Karena masih rendahnya kesadaran untuk etika bisnis itu sendiri sehingga kegiatan bisnis saat ini masih bisa terdapat kecurangan-kecurangan dan Pihak yang paling dirugikan disini adalah Konsumen itu sendiri yang mengkonsumsi produk dari perusahaan tersebut. Seharusnya pelaku bisnis menyadari bahwa perbuatan curang itu suatu saat dapat merugikan dirinya sendiri dan perusahaannya sendiri.
Untuk itu disini kita dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan saling ketergantungan antara bisnis dan masyarakat. Mungkin banyak masyarakat atau orang awam yang bilang bahwa dalam bisnis kita tidak memerlukan etika. Itu karena mereka hanya berpikir keuntungan semata dan urusan etika hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya yang kuat. Ataupun etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang. Tetapi pada kenyataannya etika tetap saja masih berlaku dan banyak diterapkan di masyarakat itu sendiri.
 dalam dunia bisnis banyak terjadinya interaksi-interaksi anatara pelaku bisnis didalamnya sehingga terkadang bisa saja memicu terjadinya konflik. Oleh sebab itu apabila kita menjalankan suatu kegiatan bisnis yang sehat dengan mengamalkan etika dalam berbisnis tentu dapat memperkecil pemicu konflik tersebut. Dan etika dalam berbisnis ini juga bisa sebagai alat kontrol sosial adalah sebuah pengendalian diri didalam pelaku-pelaku usaha bisnis dan selalu menjunjung tinggi kejujuran serta menjalin hubungan baik dengan sesama perusahaan lainnya.
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
http://masyari91.wordpress.com/2011/10/31/perilaku-etika-dalam-bisnis/
http://syudas.blogspot.com/2010/12/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
http://agnesblogs.blogspot.com/2010/11/tugas-perilaku-etika-dalam-bisnis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar